- Berita Terkini, News, Teknologi

BPOM Luncurkan e-MESO Mobile untuk Pelaporan Efek Samping Obat

Trend Bisnis – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan aplikasi e-MESO Mobile. MESO atau Monitoring Efek Samping Obat merupakan salah satu bentuk program farmakovigilans.

Aplikasi ini dibuat sebagai sistem pelaporan farmakovigilans yang bertujuan menjangkau lebih banyak pengguna. Sekaligus alat pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan/Efek Samping Obat (KTD/ESO) terhadap penggunaan suatu obat.

“Aplikasi ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan industri farmasi untuk melaporkan KTD/ESO ke BPOM,” kata Kepala BPOM, Penny K Lukito dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).

WHO mendefinisikan Farmakovigilans sebagai aktivitas deteksi, penilaian, pencegahan, pemahaman terkait efek samping obat dan permasalahan lain penggunaan obat. Farmakovigilans dapat mengidentifikasi risiko dan faktor risiko yang menimbulkan KTD/ESO.

Farmakovigilans juga bisa mencegah terjadinya dampak buruk dari penggunaan obat. Dengan begitu, kejadian efek samping obat dapat diketahui sedini mungkin untuk segera dicari solusinya.

“Tentunya BPOM tidak dapat bekerja sendiri dalam mengawal keamanan obat tersebut. Dukungan peran aktif dari semua key players yang terlibat sangat kami perlukan, yaitu Industri Farmasi, tenaga kesehatan, dan pasien atau masyarakat sebagai pengguna obat,” ucap Penny.

BPOM berharap pemahaman masyarakat tentang pentingnya membangun sistem farmakovigilans guna perlindungan pasien di Indonesia semakin tinggi. Pasalnya, pelaporan KTD/ESO di Indonesia tergolong sangat rendah, yaitu kurang dari 10.000 laporan per tahun.

“Ke depan, kami mengharapkan adanya peningkatan pelaporan KTD/ESO, baik yang diterima dari tenaga kesehatan maupun industri farmasi,” tandasnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi dan sangat mendukung program ini. Hal itu karena program tersebut menjadi bagian pelayanan kesehatan terutama dalam pemakaian obat.

Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalucia. Menurutnya, aplikasi e-MESO Mobile memudahkan tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk melaporkan kejadian efek samping obat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *